Jumat, 13 September 2019

EEG (ELEKTRO ENCHEPALOGRAM)

Apakah Itu EEG?
EEG kepanjangan dari Elektro Enchepalography. apakah itu?
EEG merupakan alat yang digunakan untuk melakukan perekaman sinyal sinyal listrik dalam otak yang direkam oleh elektroda yang ditempatkan pada kulit kepala. dibawah ini merupakan gambar dari sebuah alat EEG.
Definisi
Rekaman Bioelectrik merupakan ilmu yang mempelajari tentang aktifitas kelistrikan otak .
dasar satu rekaman EEG adalah perbedaan beda potensial listrik antara 2 titik. Bila potensial listrik input1 lebih negatif dari input 2 maka defleksi pena atas.Bila potensial input 1 lebih positive dari input 2 maka defleksi pena
bawah.


Sinyal EEG dari pasien dihantarkan melalui elektroda oleh jackbox. Penamaan elektroda pada jackbox sesuai dengan penempatan dan penamaan pada sistem 10-20. Penamaan dengan huruf dan angka seperti fp1, fpz dll. dari jackbox diteruskan ke pemilihan montage dan kemudian diteruskan ke amplifier untuk dikuatkan sinyal nya dan ditampilkan dalam grafik.

Penempatan Elektrode EEG menggunakan 10-20 system

Penempatan elektrode menggunakan 10-20 system ditetapkan pada Kongres Internasional EEG ke empat pada tahun 1957.
Prinsip dasar:
Penempatan elektroda ditentukan berdasarkan  pengukuran melalui marka standard tulang tengkorak
 Penempatan elektroda harus meliputi semua bagian kepala
Penentuan posisi menggunakan istilah anatomis otak (frontal, parietal, temporal, oksipital)
Masing masing elektroda mempunyai singkatan standard berdasarkan lokasi pada area otak (F, T, P, O) 
 Digunakan nomor ganjil untuk elektroda yang terletak di  kiri, dan nomor genap untuk bagian kanan kepala
Peralatan Pengukuran:
Pita pengukur dalam satuan milimeter, pita jangan terlalu lebar (<5mm)
Pinsil penanda kulit nontoksic dengan ujung yang agak lancip, dengan 2 warna yang menyolok Penjepit rambut/karet
Teknik Pengukuran:
·         Langkah I
Ø  Buat garis ‘imaginer’ dari nasion- puncak kepala - inion
Ø  10% dari jarak total nasion-inion merupakan bidang frontal polar (Fp)
Ø  Selanjutnya dilakukan penandaan transversal masing masing 20% dari jarak nasion-inion sampai tinggal tersisa 10% dari jarak total
Ø  Garis garis ini akan menjadi bidang frontal, sentral (pada titik 50%), parietal dan oksipita
·         Langkah II
v  Buat garis ‘imaginer’ antar preaurikuler kiri dan kanan, melalui bidang sentral 
v  10% dari jarak ini diatas titik preaurikuler kiri menjadi  bidang sirkumferensial kiri
v  20% diatas bidang sirkumferensial kiri akan menjadi bidang parasagital kiri
v  20% diatas bidang parasagital kiri akan menjadi bidang sentral yang memotong bidang sagital (Cz)
·         Langkah III
v  Untuk penempatan elektroda pada bidang sagital
v  Ujung pita ukur diletakan pada nasion dan inion melalui Cz, didapat Fz & Pz
v  Titik temu garis ini dengan bidang horizontal akan menentukan  Fpz dan Oz
·         Langkah IV
v  Pita pengukur diletakan pada Fpz-Oz melalui garis sirkumferensial kiri
v  10% jarak total merupakan calon lokasi fronto polar kiri (Fp1)
v  20% jarak Fpz-Oz dilateral Fp1 merupakan calon lokasi frontal kiri (F7)
v  20% lateral F7 merupakan lokasi mid temporal kiri (T3)
v  20% lateral T3 calon lokasi posterior temporal kiri (T5)
v  20% lateral T5 merupakan calon lokasi oksipital kiri (O1)
v  Sisa yang 10% akan kembali ke titik Oz
·         Langkah V
Sama dengan langkah IV untuk belahan kepala bagian kanan, sehingga didapat T4
·         Langkah VI

v  Pita pengukur diletakan  pada Fpz-T3-Oz
v  Garis sirkumferensial yang menyilang bidang Fp dan F akan menentukan posisi FP1 , F7, T5 dan O1
v  Untuk belahan kanan didapatkan Fp2, F8,T6 dan O2
·         Langkah VII
v  Pita pengukur diletakkan pada Fp1-garis para-sagital kiri - O1
v  25% jarak total dibelakang Fp1 menandai bidang frontal 
v  25% selanjutnya akan menyilang garis parasagital , merupakan posisi C3
v  25% jarak total dibelakang C3 akan menandai bidang parietas
·         Langkah VIII
Sama dengan untuk belahan kanan sehingga didapatkan posisi C4, bidang frontal dan parietas
         Langkah IX
v  Pita pengukur diletakan pada posisi F7- Fz - F8
v  1/2 jarak F7-Fz yang memotong bidang parasagital kiri merupakan lokasi F3


v  Hal yang sama dilakukan untuk menentukan posisi F4
v  Jarak antara masing masing elektroda pada bidang frontal harus sama
·         Langkah X
v  Pita pengukur diletakan pada posisi T5- Pz- T6
v  1/2 jarak T5-Pz akan menyilang bidang parasagital kiri, sehingga dapat ditetapkan posisi elektroda P3
v  Hal yang sama dilakukan untuk  elektroda P4
v  Masing masing elektroda pada bidang parietal harus mempunyai jarak yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EEG (ELEKTRO ENCHEPALOGRAM)

Apakah Itu EEG? EEG kepanjangan dari Elektro Enchepalography. apakah itu? EEG merupakan alat yang digunakan untuk melakukan perekaman siny...