A. Pengertian
Sinar x adalah suatu gelombang
elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sangat pendek dengan energi
yang sangat besar dan memiliki daya tembus yang sangat tinggi.Sinar x juga
mampu mengionisasi atom dari materi yang dilaluinya, menjadikannya sebagai
salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik. Sinar x memiliki panjang mulai
dari 0,01 sampai 10 nanometer dengan frekuensi mulai dari 30 petaHertz sampai
30 exaHertz dan memiliki energi mulai dari 120 elektronVolt sampai 120 kilo elektronVolt.
Kemampuan Sinar x dalam menembus bahan dimanfaatkan dalam bidang medis dalam
Radiografi Diagnostik
Panjang Gelombang Sinar XB. Sejarah singkat ditemukannya sinar x :
WILHELM CONRAD RONTGEN adalah penemu sinar x yang di lahirkan pada 27 maret 1845, di Lennep jerman adalah anak seorang pedagang. Pada usia 3 tahun keluarganya pindah ke
APELDOORN Belanda. Ia kemudian masuk insitut Martinus Herman Van Doorn. Rontgen belajar Fisika Universitas Utrecht
tahun 1865. Kemudian masuk dalam jurusan Rekayasa Mekanik di Politeknik zurich
Swiss dan bekerja di laboratorium Kundt di bawah bimbingan dosennya Clausius.
Rontgen memperoleh gelar PhD tahun 1869, kemudian terbang ke Prancis mengajar
di Univesitas Strasbourg sebagai guru besar bidang Fisika. Tak lama kemudian ia
pindah ke Jerman tahun 1900 menjadi ketua jurusan Fisika Universitas
Munich atas permintaan khusus pemerintah Provinsi
Bavaria. Karya pertamanya dipublikasikan tahun 1870
tentang “panas gas yang spesifik”, kemudian disusul karya tulis tentang
“konduksi panas Kristal. Tanggal
8 November 1895 Rontgen melakukan percobaan dengan “Cathode”, sinar Cathode
terdiri atas arus elektron. Arus diproduksi menggunakan voltase tinggi antara
electrode yang ditempatkan pada masing - masing ujung tabung gelas yang udaranya
hampir di kosongkan seluruhnya. Sinar
cathode ini tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter
udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar cathode
dengan kertas hitam tebal sehingga biarpun listrik dinyalakan, tak ada cahaya
yang bisa terlihat dari tabung. Akan
tetapi, takkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode,
dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang terletak
dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus barium
platino cyanide). Lalu
cahaya berhenti memijar. Karena
tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup. Rontgen segera sadar bahwa suatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti
datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia
sebut radiasi yang tampak itu “sinar x” yang merupakan lambang matematik biasa
untuk sesuatu yang tidak diketahui. Tergiur oleh penemuannya yang kebetulan itu, Rontgen menyisihkan
penyelidikan-penyelidikan lainnya dan ia pusatkan perhatian terhadap penelaahan
hal ihwal yang terkandung dalam “Sinar x”. Sesudah beberapa minggu bekerja
keras, dia menemukan bukti-bukti lain sebagai berikut :
1)Sinar x bisa membuat sinar pelbagai benda kimia selain brium
platinocyanide.
2) Sinar x dapat menerobos lewat berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya
biasa. Rontgen menemukan bahwa sinar x dapat menembus dagingnya, tetapi
berhenti pada tulangnya. Dengan jalan meletakkan tangannya antara tabung sinar
cathode dan layar yang bersinar, Rontgen dapat melihat di layar bayangan dari
tulang tangannya.
3) Sinar x berjalan menurut garis lurus
tidak seperti partikel bermuatan listrik, sinar x tidak terbelokkan oleh bidang
magnet.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar x. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo beberapa bulan, banyak ilmuwan melakukan penyelidikan sinar x dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar x. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo beberapa bulan, banyak ilmuwan melakukan penyelidikan sinar x dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu.
Salah
seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung pada hasil penemuan Rontgen
adalah Antoine Henry Becquerel. Orang
ini meskipun maksud utamanya menyelidiki sinar x, justru menemukan fenomena
penting tentang radioaktivitas. Secara
umum sinar x bekerja bila energi tinggj elektron mengenai sasaran. Sinar x itu sendiri tidak mengandung
elektron. Akan tetapi, gelombang yang dapat terlihat
mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar x jauh lebih
pendek.
Sinar x
juga banyak dipergunakan untuk keperluan industri, misalnya bisa digunakan
untuk mengukur tebal suatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi. Sinar x juga bermanfaat pada banyak bidang
penyelidikan ilmiah, mulai dari biologi hingga astronomi. Sinar x menyuguhkan
kepada para ilmuwan sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan atom dan
struktur molekul
Rontgen
tak mempunyai anak karena itu dia dan istrinya, Anna Bertha Ludwig kemudian
mengadopsi anak seorang gadis, tahun 1901 Rontgen menerima hadiah Nobel bidang
fisika yang untuk pertama kalinya diberikan pada bidang itu. Dia tutup
usia di Munich, Jerman pada 10 Februari 1923
C. Pembagian sinar x
1. Sinar x Brehmsstrahlung
Electron
dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang mengenai
target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat drastis
oleh target sehingga menimbulkan sinar x, sinar x yg terjadi dinamakan “sinar x
brehmsstrahlung” or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron) yang
bergerak dengan kecepatan tinggi (mengalami percepatan), karena adanya beda
potensial, muatan (electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan
ketika energy electron cukup tinggi maka radiasi elektromagnetik tersebut dalam
range sinar x. Sinar x jenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X Ray Difraction)
2. Sinar x karakteristik
Electron dari katoda yang bergerak dengan
percepatan yg cukup tinggi, dapat mengenai electron dari atom target
(anoda) sehingga menyebabkan electron tereksitasi dari atom, kemudian electron
lain yang berada pada sub kulit yang lebih tinggi akan mengisi kekosongan yang
ditinggalkan oleh electron tadi, dengan memancarkan sinar x yang memiliki
energy sebanding dengan level energy electron. Karena sinar x karakteristik
memiliki Panjang gelombang tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini banyak
diaplikasikan untuk XRD (X-RAy Diffraction) dalam menentukan struktur material.
D. Sifat – sifat sinar x
Sinar x mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus, pertebaran,
penyerapan, efek fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik., Sinar x tidak dapat dilihat dengan mata,
bergerak lurus yang mana kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, tidak dapat
difraksikan dengan lensa atau prisma tetapi dapat difraksikan dengan kisi
kristal. Dapat diserap oleh timah hitam, dapat dibelokkan setelah menembus
logam atau benda padat mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi.
1) Daya tembus
Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan
daya tembus yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya KV)
yang digunakan, makin besar daya tembusnya.Makin rendah berat atom atau
kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya.
2) Pertebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan
atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder
(radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara
menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka diantara subjek
dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.
3) Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat
sesuai dengan berat atom atau
kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya
makin besar penyerapannya.
4) Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium
tungstat atau zink sulfide
memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar x sudah dimatikan
(after – glow).
5) Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan
atau zat dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau
zat tersebut.
6) Efek Biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada
jaringan. Efekbiologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
E. Prinsip dasar pembentukan sinar x
Sinar x dibentuk ketika elektron - elektron bebas melepaskan sebagian energinya ketika berinteraksi dengan
elektron yang mengorbit atau dengan nukleus atau inti atom.Energi yang
dilepaskan oleh elektron ini adalah Foton Sinar x
Proses terjadinya
sinar x adalah sebagai berikut :
Ø Katoda (filament) dipanaskan (besar dari
20.0000C) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari
transformator.
Ø Panas electron-elektron dari katoda (filamen)
terlepas.
Ø Sewaktu dihubungkan dengan transformator
tegangan tinggi, electron electron gerakannya dipercepat menuju anoda yang
berpusat di focusing cup.
Ø Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada
target (sasaran) sehingga terbentuk panas (99%) den sinar x (1%)
Ø Pelindung (perisai) timah akan mencegah
keluarnya sinar x, sehingga Sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui
jendela.
Ø Panas yang tinggi pada target (sasaran)
akibat benturan electron dihilangkan dengan radiator pendingin.
F. Syarat Terjadinya Sinar x
Gambar 2.4 Tabung sinar x
Beberapa syara terjadinya sinar x diantaranya sebegai berikut :
1. Ruang vacuum (hampa udara)
Pembentukan sinar x juga membutuhkan ruang
vakum atau hampa udara. Proses pembentukan harus dalam ruang vakum karena jika
keadaan tidak vakum, maka ketika elektron bergerak akan ada unsur atau partikel
lain yang menghalangi lintasan elektron menuju target yang bisa menyebabkan perubahan
arah elektron sehingga tidak menumbuk target atau berkurangnya kecepatan
elektron karena terhambat sehingga energi yang seharusnya dipancarkan besar
akan menjadi kecil. Maka dari itu, semua proses pembentukan dan komponen
pembangkit sinar x harus dalam ruang vakum
2. Beda potensial yang tinggi
Setelah elektron bebas terkumpul, maka
elektron perlu digerakkan dengan sangat cepat menuju target. Elektron harus
bergerak sangat cepat karena energi sinar x yang akan dipancarkan elektron
bergantung pada kecepatannya. Untuk menggerakkan electron yang dibutuhkan
adalah beda potensial yang tinggi. Pada dasarnya elektron adalah partikel
bermuatan negatif, maka target Anoda perlu diberi tegangan positif yang tinggi
agar dapat menarik elektron. Hal ini bekerja seperti layaknya magnet, dua kutub
yang berlainan akan saling tarik menarik. Begitu juga dengan daya tarik muatan,
jika muatan berbeda, akan terjadi daya tarik antar partikel. Dengan hal ini,
kita dapat mengatur seberapa cepat elektron bergerak dengan mengatur tegangan
tabung. Semakin tinggi tegangannya, maka semakin
cepat juga elektron bergerak, dan makin kuat daya tembusnya.
3. Sumber electron
Setiap materi terdiri dari atom, dan setiap atom memiliki
elektron yang mengelilingi nukleus. Dalam hal ini, filamen adalah sebagai sumber elektron. Umumnya Logam dipilih sebagai filamen karena
unsur logam memiliki banyak elektron yang mengorbit di kulit atomnya. Yang perlu dilakukan adalah melepaskan
elektron yang mengorbit tersebut sehingga menjadi elektron bebas. Dengan
mengalirkan arus pada filamen, maka akan terjadi efek emisi termionis yang
menyebabkan elektron terlepas dari kulit atom.
Filamen pada Katoda harus memilik sifat
sebagai berikut:
- Memiliki Fungsi Kerja yang rendah
- Memiliki titik lebur (Melting Point) yang
tinggi
- Memiliki ketahanan mekanis yang tinggi
Umumnya Tungsten digunakan sebagai bahan
filamen karena Tungsten memiliki titik lebur yang tinggi (3370°C), fungsi kerja
4,52 eV yang tidak terlalu tinggi untuk Tabung Röntgen, dan strukturnya yang
solid memiliki daya tahan mekanis yang tinggi. Nomor Atom Tungsten juga tinggi
(74), yang artinya banyak elektron yang mengorbit inti atomnya, sehingga mudah
dilepaskan
4. Target tumbukan
Focusing
Hal
terakhir yang perlu diperhatikan adalah target tumbukan atau anoda. Anoda
disini bekerja sebagai material untuk berinteraksi dengan elektron dan sebagai
bahan penarik elektron karena diberi tegangan yang tinggi. Ketika elektron
bebas menumbuk target anoda, maka sinar x akan dihasilkan, baik melalui proses
Bremsstrahlung atau proses sinar x Karakteristik. Secara umum, ketika elektron
menabrak target, elektron akan memancarkan foton sinar x. Target anoda umumnya
juga terbuat dari tungsten karena ketahanan mekanisnya yang tinggi, serta
didukung beberapa material lain seperti Rhenium, Molybdenum, dan Grafit untuk
meningkatkan ketahanan mekanis target, dan meningkatkan daya dissipasi panas
target.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar